Malaikat itu Buya

Dia,

lelaki yg membuat kami jatuh cinta pada pandangan pertama. saat tubuh mungil kami berada digedongan tangan kasarnya, sayup kami dengar suara penuh takzim untuk pertama kali. Buya mengumandangkan kalimat-kalimat suci ditelinga kami, saat i

tu kami benar-benar menyematkan cinta yang termat dalam untuknya. 

Dia,

Lelaki yg cintanya tulus tak terhingga. Jika bagi orang lain ini terlalu berlebihan tapi bagi kami tidak. Dia lelaki yg berwujud manusia namun sejatinya dia pasti malaikat dari syurga.

Dia,

Lelaki yang memang tak setampan pengeran idaman para wanita umumnya, tapi keelokan hatinya membuat pancaran dari hatinya  mampu menandingi sesuatu yang dinilai secara fisik.

Dia,

Lelaki yang memiliki cinta seperti cinta seorang ibu kepada anaknya.

Dia,

bukan lelaki biasa. Dia punya cinta yg tanpa kadaluarsa. Karena meskipun hampir tiga puluh tahun dia menyatukan cinta, dari matanya masih tetap menyimpan berjuta gejolak cinta untuk satu wanita yang telah dinikahinya.

Hingga detik ini, tak ada lelaki yang pernah kutatap langsung sesempurna hati dan jiwanya.

Dia,

Lelaki idola dan selalu menjadi kebanggaan kami.

Dia,

contoh yang pantas kami diteladani, karena

Dia,

sempurna dengan predikatnya sebagai makhluk Allah yang disebut manusia.

Barakallah fiumriki Buya. Semoga keberkahan Allah selalu menaungi setiap derap langkahmu.

Satu hal yg paling membuat kami bangga dalam hidup sederhana yg kita miliki bahwa dalam darah kami mengalir bibit-bibit kehebatanmu.

(18 MEI 1960 - 18 MEI 2013)

I do love u our great DAD..!!